Siluet

Izinkan aku berkawan dengan sang malam
Hanyut membawaku pada tentram
Bintang tiada, langit menghitam
Kelam

Langit bicara
Awan bercerita
Gelap mencerca
Gulita menyiksa

Gerimis tak mau bersekutu
Aku menopang dagu di ambang pintu
Memandangi orang di depanku
Sedikit lama, hingga aku lupa waktu

Sesekali ia terkena cahaya
Dari kendaraan yang lalu-lalang melewatinya
Sejak saat itu aku tahu kalau itu pria

Aku melihatnya membawa buket
Entah untuk siapa
Yang jelas, itu bukan bunga duka
Haruskah aku bertanya?

Gerimis mulai berhenti
Jangan harap ada pelangi!
Karena ini malam hari

Hey!
Kau yang masih berupa siluet
Mungkinkah kau hendak kesini?


Pangauban, 02.11.16

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu dan Menanti

Rasa

Tanya Qalbu