Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Menunggu dan Menanti

Aku benci melihat punggung seseorang, melihatnya pergi, lalu menanti sendiri. Mengapa? Karena pada akhirnya dia pergi tanpa kembali. Entah berapa lama aku terdiam di sini. Menunggunya di ujung lampu merah itu. Jangan tanya alasan mengapa aku menunggunya. Karena itu masih jadi pertanyaan buatku. Kau tahu? Dia bahkan tak meminta aku menunggu. Lalu mengapa aku masih menunggu? Semuanya berdimensi keentahan. Semuanya tak beralasan. Hanya ingin menunggu. Itu saja. Tetapi sebenarnya ada alasan mendasar di balik itu semua. Klasik. Tak perlu aku jelaskan. Waktu berlalu. Aku berusaha melupakan semuanya. Mencoba bertahan sekuat yang aku mampu. Untuk beberapa saat aku bisa melupakannya. Tetapi lagi dan lagi memori itu terpanggil. Dengan sendirinya. Bagaimana tidak? Semua yang aku lihat berhubungan denganmu. Itu membuatku memiliki waktu yang sulit. Aku kuat! Ya, kuat. Aku selalu mencoba untuk tersenyum. Seolah semua baik-baik saja dan tak pernah terjadi apa-apa. Ah! Bagaimanapun aku be